Pemerintah Kota Bogor mengambil langkah tegas dalam menangani maraknya kenakalan remaja. Melalui kerja sama dengan TNI, Pemkot resmi menggulirkan program pembinaan remaja bermasalah di barak militer.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, menjelaskan bahwa program ini bertujuan membentuk karakter dan disiplin para remaja yang terlibat dalam aksi tawuran, geng motor, hingga penyalahgunaan narkoba. “Kami tidak ingin hanya menghukum, tapi juga membina. Lewat pendekatan militer, kami harap mereka bisa berubah,” ujar Bima.

Dinas Sosial Kota Bogor mendata para remaja yang terjaring razia dan terlibat dalam pelanggaran hukum ringan. Mereka kemudian mengikuti pembinaan intensif selama beberapa minggu di barak militer yang ditunjuk. Di sana, para remaja mengikuti pelatihan fisik, pendidikan karakter, dan penyuluhan dari psikolog serta tokoh agama.

Komandan Kodim 0606/Kota Bogor menyambut baik program ini. Ia menilai pendekatan militer bisa memberi dampak positif jika dilakukan secara humanis. “Kami tidak menghukum, tapi melatih mereka untuk punya tanggung jawab dan rasa hormat,” tegasnya.

Respons masyarakat pun beragam. Banyak orang tua menyambut positif karena merasa kesulitan mengendalikan anak mereka. Namun, beberapa pihak menilai pendekatan ini harus dibarengi pendampingan psikologis agar tidak menimbulkan trauma.

Pemkot Bogor menegaskan bahwa program ini bersifat edukatif, bukan represif. Tujuannya membekali remaja medusa 88  dengan nilai kedisiplinan dan semangat nasionalisme agar mereka tidak kembali ke jalan yang salah.

Langkah ini menjadi terobosan baru dalam menangani kenakalan remaja, dengan harapan mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.

By admin